Langsung ke konten utama

Guru Sertifikasi Gigit Jari

Judul di atas terkesan miris didengar, baik oleh telinga yang normal maupun sedikit ada ganguan. Saya tulis demikian memang realita lapangan sudah membuktikan. Tidak sedikit sudah yang harus gigit jari bahkan nagis darah. padahal harapan yang ada sudah sedemikian tinggi, sudah bilang ke tetangga-tentangga, sudah bancaan segala (walaupun dana hutang.) Hutang dan kreditan perabot rumah juga sedemikian menumpuk. Dari koperasi Pergu, BRI, BPD sampaim BCA (bang Cuilan Awan) semua dihutangi. Harapan tinggal harapan apalah yang terjadi. mereka harus gigit jari.
Banyak yang menyalahkan institusi merek,. dari Kemenag, Dinas Pendidikan, Bupati dan Walikota bahkan juga DPR yang terhormat yang hanya mikir perut sendiri, nglencer sana sini.
"kemana uangnya ?".
"jangan - jangan dimakan..."
"jangan - jangan dibungakan..."
dan lain sebagainya. masih banyak lagi kalimat lain yang lebih keras dan tegas disuarakan.
di beberapa tempat juga terjadi hal yang tidak diinginkan, terjadi perdebatan sengit antara pejabat instansi dengan guru yang tersetifikasi yang TPPnya tidak juga dicairkan. Bahkan dari perdebatan tersebut akan berujung dengan perdebatan fisik (berkelahi). hmmm....bagaimana nih pak Guru ?
Seorang teman dari Sidoarjo inbox ke FB saya tentang hal ini. Dia curiga ada sesuatu yang sengaja dilakukan oleh oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan dari ngendonnya dana TPP. Kecurigaan yang beralasan, dan harus dijawab.
Di media massa lebih ramai lagi, wartawan berkeliaran di instansi pendidikan. Dari yang beneran sampai bodrek beterbangan  semua. Tujuannya cuma satu, kroscek kebenaran berita ini.
Baiklah saudara semua...jangan emosi dulu....kita cari benang merahnya dimana. Kalau ada yang salah, salahnya dimana. kalau ada yang perlu diluruskan, bagaimana cara meluruskannya dan siapa yang berhak untuk meluruskannya.
Begini saudara, Pihak Keuangan atau Bendahara Bayar dalam mencairkan dananya senantiasa berpatokan pada payung hukum yang ada. jika dia tidak berpatokan pada payung hukum, alamat dana yang dicaiorkan tidak akan mungkin dapat keluar. Kemungkinan kedua adalah dana keluar, tetapi ketika ada audit dari yang berwenang (semacam inspektorat, BPKP dan BPK) maka dana tersebut harus dikembalikan. dari sinilah bendahara tidak mau sembarangan. demikian juga kantor KPKN sama halnya. simpulannya patokan hukumnya apa ?
Untuk kasus sertifikasi tahun 2010, dan sebagian dari sertifikasi 2009 yang dananya tidak mau ngucur, sebetulnya permasalahannya terletak dengan adanya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 101/PMK.05/2010. yang baru yang mengatur tentang Tata Cara Pembayaran TPP baik bagi guru maupun dosen yang tersertifikasi. di sana disebutkan bahwa tunjangan akan diberikan ,u>jika sertifikat pendidik kita sudah keluar plus NRG sejak januari tahun berikutnya. lah kan ?yang saya garis bawahi itulah pangkal masalah pencairan TPP. Logikanya begini : " jika kita lulusa tahun 2010, maka sertidikat akan keluar bulan Januari 2011. sedangkan NRG kira2 6 bulan berikutnya karena ngurusnya ribet ke jakarta. Agustus kira2. dan untuk bulan Januari tahun berikutnya kan Januari 2012. so, hak kita sebagi guru akan dibayar per Januari 2012. lama banget.
Simpulan : jadi permasalahan terletak di sini. kita akan dapat Januari tahun berikutnya jika NRG sudah keluar. lama memang, tapi sabar saja.
Saran : Untuk Guru, Pengampu Pendidikan, PGRI dan organisasi kehguruan lainnya biar tidak klaim sertifikasi adalah jasanya saya sarankan untuk  melakukan gugatan ke MK untuk melakukan uji material PMK ini. siapa tahu bisa batal demi hukum dan dicairkan sebagimana tahun2 sebelumnya. amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar Ma’rifah wa al-Ahjar wa

SKI Kelas 9 PB 5 : 3.6 Menganalisis biografi tokoh penyebar Islam di berbagai wilayah Indonesia - Syaikh Abdur Rauf as-Singkili & Syaikh Muhammad Arsyad al Banjari

1. Syaikh Abdur Rauf as-Singkili  Nama aslinya adalah Abdur Rauf al-Fansuri yang lahir di kota Singkil. Beliau adalah orang pertama kali yang mengembangkan Tarekat Syattariyah di Indonesia.  Sekitar tahun 1640, beliau berangkat ke tanah Arab untuk mempelajari ilmu-ilmu keislaman. Abdur Rauf as-Singkili pernah bermukim di Makkah dan Madinah. Ia mempelajari Tarekat Syattariyah dari gurunya yang bernama Ahmad Qusasi dan Ibrahim al-Qur’ani. Kemudian, Abdur Rauf as-Singkili pernah menjadi Mufti Kerajaan Aceh ketika diperintah oleh Sultanah Safiatuddin Tajul Alam.  Abdur Rauf as-Singkili memiliki sekitar 21 karya dalam bentuk kitab-kitab tafsir, hadits, fiqh, dan tasawuf. Beberpa karyanya antara lain sebagai berikut.  Kitab Tafsir yang berjudul Turjuman al Mustafid (Terjemah Pemberi Faedah), yakni merupakan kitab tafsir pertama yang dihasilkan di Indonesia.  Umdat al Muhtajin, yaitu karya terpenting yang ditulis oleh Abdur Rauf asSingkili. Buku ini terdiri dari 7 bab yang memuat tentang dzik

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa

Mitos Sabdo Palon dan Noyo Genggong : Ini Jawabannya !

Telah banyak bersliweran kabar, informasi, cerita legenda dan hikayat tentang keberadaan abdi dalem Kraton MAJAPAHIT (WILWATIKTA) yang bernama SABDO PALON dan NAYA GENGGONG. Dari yang bersifat sangat halus hingga yang berisi SUMPAH SERAPAH yang bersangkutan di era runtuhnya MAJAPAHIT. Belum lagi terbitnya saduran buku-buku baik berupa ajaran atau ramalan yang mengatas namakan dua abdi ini, tetapi semuanya tidak dapat menunjukkan rujukan asli dari sumber ceritanya. Mengingat seringnya timbul pertanyaan mengenai hal ini di group dan forum WILWATIKTA (MAJAPAHIT), maka saya berinisiatif untuk menjelaskannya secara tertulis seperti ini agar bila pertanyaan yang sama muncul, rekan-rekan dapat mereferensi jawabannya dari catatan ini. Hal ini didasarkan pada pengalaman pribadi saya, baik ketika menerima ajaran adat maupun ketika saya berkunjung ke beberapa lokasi peninggalan WILWATIKTA / MAJAPAHIT (di Jawa Timur dan Jawa Tengah). Sesungguhnya penokohan abdi dalem y